Save dulu dengan nama lain, untuk merubah atau memisahkan bahan animasi atau komposing. Bisa dengan membuka bahan awal mentah, dan mengulangu proses pertama tadi dari mulai memilih sesuai nama file, membuang layer yang tidak terpilih, dan kemudian mengekspor menjadi file SWF. Tutup saja kaalau preview dirasa sudah oke. Kalau belum oke, ya diperbaiki lagi, kemudian ekspor lagi menjadi file SWF dengan nama yang sama, untuk menimpa file sebelumnya yang dirasa kurang oke.
Pisahkan background, setelah karakter dipisah dan disimpan dalam file yang berbeda. Caranya seperti sebelumnya, save dengan nama lain, misal nama singkatan backgorund, mislanya BG Gorden. Buang semua layer karakter, kemudian modifikasi background. Karena saya merubah dengan tekstur tembok pada saat komposing, maka tembok dibuang dan diambil gambar gordennya saja. Untuk gorden saya tidak mengekspor menjadi file SWF karena durasinya sesuai jumlah frame, saya lebih suka dijadikan file PNG supaya durasinya lebih fleksibel.
Save gambar property, save file ranjang sebagai gmabar property ruangan kamar tidur. Perbaiki atau modif supaya lebih sempurna lagi. Sama seperti gorden, ranjang disekpor menjadi file PNG saja. Dan perbesar stage-nya atau lembar kerjanya dengan cara memilih Property, dan sesuaikan ukuran stage dengan ranjangnya supaya ketika diekspor tidak terpotong. Kalau dari file Flash tadi semuanya sudah terpisah tanpa ada yang tertinggal baik berupa file SWF mupun PNG. Kita bisa menutup software Adobe Flash ini, kita lanjut ke tahap komposing.Buka After Effect, untuk memulai proses komposing. Biarkan proses loading sampai selesai, kemudian baru membuat New Project dan buat New Composition. Pilih formatnya, sesuaikan dengan rencana apakah HDTV, layar lebar, atau costum. Jangan lupa diberi nama dan simpan di drive D di dalam folder yang tepat. Supaya mudah dalam menemukan file ya harus rapih dalam menaruh file. Dan harus punya rencana berapa durasinya, walaupun durasi bisa tambahkan atau dikurangi dalam setingan composingnya.
Impor semua file, dari file SWF sampai file PNG, dan tentu saja file tambahan misal untuk tembok ada file JPG berupa gambar tekstur tembok. Semua file tadi akan tersimpan atau muncul di bagian Project. Untuk suara baik VO (Voice Over) berupa vokal atau dialog, efek suara, dan musik latar atau backsound, kadang disebut jingle biasanya saya lebih memilih disusun pas proses editing video. Tidak semua file dibuat sendiri, karena di internet ada beberapa efek, jingle, dan gambar yang sudah digratiskan oleh pemiliknya. Jangan sampai mengambil yang memang tidak boleh atau tanpa izin kreatornya baik suara maupun gambar.
Kompos semua file, tarik semua file ke Timeline, sesuaikan posisi layernya. Yang ada di belakang ditaruh di layer paling bawah, atau yang paling kecil ditaruh di atas. Posisi harus terlihat bagus, karena jenis shot atau framingnya adalah longshot pastikan dapat yang terluas dulu untuk backgroundnya, kalau perlu format ukuran stage atau rasio layarnya kita kostum atau rubah menjadi lebih tinggi atau labih lebar sesuai kebutuhan. Karena dengan membuat gambar yang lebih luas dari rencana, akan membuat pergerakan kameranya menjadi lebih oke.
Gunakan efek, untuk membuat ruangan tampak sesuai prinsip prespektif. Misalnya dengan gambar tekstur dengan efek Power Pin mengkuti prespektif dari ranjang, sehingga tampak lebih natural. Efek Power pin selain bisa dicari atau dicek pada bagian effect, juga bisa ditemukan tepatnya pada bagian efek distorsi. Bisa juga ditambahkan efek bayangan dengan Drop Shadow. Tinggal duplikat objek atau layer yang diberi bayangan. Kemudian centang Hide Objectnya, kemudian tambahkan efek Power Pin.
Beri pencahayaan, selain bayangan tentu saja beri pencahayaan, supaya suasananya terlihat seperti malam di sebuah kamar.Terutama bagian sudut tembok seakan tembok terkena lampu dari atas. Posisi lampu harus ditetapkan supaya lebih memudah menetukan arah datangnya cahaya. Atur intensitas cahaya, dan seberapa kuat cahayanya. Tidak hanya tembok, ranjang dan karakter juga kalau perlu dibuatkan efeknya. Tapi jangan sampai terlalu banyak juga, yang memberikan rasa artistik yang pas, tidak berlebihan.Sempurnakan, hasil mengamati atau apresiasi dari teman akan menghasilkan perbaikan. Misalnya memberik efek Spot Light warna kuning datang dari arah lampu tembok dengan menambahkan layer Adjsumant supaya tidak langsung berdampak pada layer. Atau efek pada layer Adjusment ini bisa diletakan di antara layer yang tepat, tidak merusak karakter yang menjadi fokus. Titik datnganya (From) dan titik sampainya cahaya (To) bisa ditur, juga kelancipan dari lampu atau cone.
Ekspor atau render, setelah oke gambarnya tinggal digerakan saja, misal dimula dari Big Close Up pada karakter perempuan, kemudian kamera berjalan menjau (trak out), sekan si perempuan terbangun dari mimpinya. Peregrakan kamera bisa dibuat dengan teknik Composing dalam Composing, tinggal buat composing baru dengan rasio yang benar kemudian atur titik posisi dan skala dari mulai Close Up sampai Long Shot. Gorden pun bisa digerkan dengan memberi pin, dan cahaya lampu juga bisa digerakan dengan memberikannya keyframe.Proses komposing sebenarnya proses yang seru, karena banyak menambahkan efek sehingga menjadi lebih wah, dan ini membuat ita yang membuatnya menjadi senang. Kalau sudah bagus dan oke, ya tinggal dirender pijit saja tombol CTRL dan M, di bagian lossless pilih quicktime atau H 264, setelah itu klik pada bagian Output yang berwarna kuning untuk menentukan folder tempat menyimpan file videonya. Dan terkahir klik saja Render, maka bakal ada proses encoding video sampai pergerakan garis birunya menyentuh finish dan bersuara TING! Jadilah.... Tinggal video yang jadi dibawa ke proses editing video untuk disatukan dengan suara. Clip ini bagian dari animasi Legenda dari Indramayu yang insya Allah, bulan November ini bakal muncul hanya di channel CARTOONIM. Dan video prosesnya bisa ditonton di: Komposing Animasi, Dari Adobe Flash Ke After Effects
Tidak ada komentar:
Posting Komentar