WPAP atau Wedha's Pop Art Potrait sangat populer, kalau kita mencari di internet maka banyak sekali contoh karya atau gambar dari mulai selebriti, tokoh nasional, sampai semua orang yang fotonya pernah dibuatkan karya WPAP dan ditaruh di internet akan muncul. Apalagi komunitasnya ada di mana, mana di seluruh Indonesia, di Indramayu saja ada komunitasnya. Selain diberi nama sesuai kreator pertamanya yaitu Wedha Abdul Rasyid, teknik menggambar ini muncul pertama kali dari sebuah media majalah cetak yaitu majalah anak muda yang bernama HAI. Tapi media cetak termasuk majalah banyak yang gulung tikar terkena imbas teknologi digital, tapi tetap kepopuleran WPAP ini tidak redup, dan tekniknya digunakan juga oleh seniman digital dari seluruh dunia. Kalau dikaitkan dengan mata pelajaran Dasar Deain Grafis?
1. Simpel
Pameran WPAP Multimedia SMK TEXAZ |
WPAP dibanding seni digital lainnya seperti vector art bisa dibilang tekniknya lebih simpel, karena tidak sedetil vector art. Tidak ada lengkungan, memainkan banyak unsur warna, memakai warna putih untuk bagian foto pada wajah yang terkena cahaya, dan boleh memakai warna hitam untuk bagian gelap. WPAP tidak memakai ketebalan garis, jadi semua garis dihilangkan, tapi tidak ada celah yang tidak diberi warna, persinggungan antar blok warna rapat, semenarik dan seteratur mungkin.
2. Tracing
Dalap prosesnya WPAP memang menjiplak atau tracing dari sebuah foto. Biasanya menggunakan Pen Tool atau tool pada aplikasi yang berbentuk pena, atau jenis pena lainnya. Tinggal impor dulu foto sebagai bahan sehingga posisinya ada di belakang atau ditaruh di layer bawah. Jangan lupa dikunci / lock supaya fotonya tidak bergeser. Barulah ditracing bagian demi bagian seakan seperti puzzle.
Karena pada umumnya karya WPAP adalah berupa potret atau wajah manusia, walupun bisa diaplikasikan pada bangunan, atau objek lainnya. Tapi tekniknya memang berawal dari hasil jepretan kamera. Semakin bagus detil atau tajam foto, maka bisa mempengaruhi hasil WPAP. Apalagi ketika memilih sekolah di kompetensi Multimedia walau kelas X sudah dianggap bisa mengoperasikan kamera, walau di tahap otomatis, atau setingan aperture, belum manual. Di kelas XI Multimedia baru masuK ke latihan setingan manual.
4. Software
Kalau kita mencari tutorial pembuatan WPAP makan umumnya dibuat dengan menggunakan perangkat lunak pengolah vektor seperti Corel Draw atau Adobe Illustrator. Tapi sebenarnya bisa saja menggunakan software pengolah bimap seperti Adobe Photoshop. Atau malah bisa menggunakan aplikasi lain, bereksperimen karena kreatifitas memang tanpa batas. Jadi pada umumnya jika sebuah software atau aplikasi mempunyai pena maka bisa melakukan tracing, dan pastinya membuat karya WPAP bisa dilakukan.
5. Unsur Seni Rupa
Semakin terlatih, semakin pandai mengatur posisi gelap terang atau mengatur detil mana permukaan paling tinggi dana mana yang lebih dalam. Jadi dengan WPAP melatih kepekaan unsur seni rupa karena menggunakan beberapa unsurnya sepeti warna, kontras, garis, dan juga pas juga dikerjakan untuk tugas nirmana di kelas XI Multimedia di mapel Desain Grafis Percatkan.
Begitulah, lima keterkaitan WPAP bisa dibuat di mata pelajaran Dasar Desain Grafis sebagai bentuk latihan dan berkaitan erat dengan Kompetensi Dasar seperti vektor, bitmap, dan unsur desain. Kalau ada pertanyaan silahkan ketik di kolom komentar. Insya Allah, nanti bakal ada tutorial pembuatan WPAPnya baoik dengan software umum seperti Corel Draw, ataupun bereksperimen dengan software yang jarang digunakan untuk membuat karya WPAP. Semangart!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar