Walau unit usaha multimedia sudah dibuat, perkara mencetak ini mudah sebenarnya... Siapa saja bisa, tinggal butuh keberanian pergi ke Cirebon saja. Karena di percetakan sendiri sudah siap dengan jasa desainnya. Ya, tapi bagi saya sebagai seniman, ya kalau mau bagus dan baik ya didesain sendiri secara maksimal dan keren. Tentunya bisa memakai jasa desain STUXA, sebagai unit usaha multimedia SMK teladan kertasemaya. Walau tidak semua keperluan cetak bakal masuk ke unit multimedia, tapi unit multimedia siap dengan serius kalau ada permintaan yang serius pula tentunya. Seperti pembuatan desain brosur PPDB yang berkali-kali revisi ini, nyaris juga tidak ditangani oleh Stuxa. Yang memang saat ini baru bisa intens dikerjakan oleh kaprognya, tapi saya yakin angkatan Multimedia pertama ini pasti akan lebih mahir dari gurunya. Dari proyek ini dapat hikmah bahwa seorang desainer grafis harus gigih bahwa kalau kerjaan sudah berjalan dikerjakan tidak boleh dilepas apapun alasannya, karena desain grafis harus dituntut profesional siap jarak jauh, dan siap pula datang dan langsung dimonitor pekerjaannya oleh klien. Tunjukan sebagai desainer grafis profesional itu yang bisa menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, dengan berani, skill mumpuni dengan hasil keren, dan sabar dari awal sampai karya terwujud dan sampai ke klien tentunya. Capek dan gak mudah iya memang tapi kalau suka dengan kerjaannya ya gak masalah ya... Jadilah jagoan dan pemenang yang sabar dan baik. Semangart 47!
Walau revisi masih 90%, karena ada beberapa keperluan ke Cirebon akhirnya pada hari Rabu, 8 Maret 2017 mencoba survey harga ke beberapa percetakan selain membeli mesin pin untuk praktek dan tentunya alat usaha Stuxa untuk pengadaan merchandize. Dari tiga percetakan, percetakan pertama adalah yang termurah tapi sayang memerlukan waktu yang lama yaitu sekitar seminggu untuk pengerjaan. Percetakan kedua yang sebelumnya mengerjakan cetakan kalender SMK Teladan Kertasemaya 2017 ternyata harganya mahal dan waktunya juga tidak bisa cepat... Hingga pada satu percetakan langganan SMK Teladan yang belum sempat saya coba datangin sendiri, nama percetakannya Rajawali Jaya, ini mungkin percetakan yang berani buka 24 jam dan tidak ada waktu liburnya, wow... Jadi di percetakan terakhir ini kalau soal harga sedang tapi berani cepat selesai. Ditambah bisa kirim via email untuk file desainnya, dan hasil cetakan bisa dikirimkan sudah termasuk harga yang dinego tadi. Hmm... Dengan budget yang tersedia masih masuk, ya dipilihlah percetakan ini... Dengan membayar DP atau uang muka yang disedikan sekolah.
Sambil menunggu hasil cetakan brosur tiba, produksi pin yang akan dijadikan sebagai unit usaha merchandize terus dicoba dulu... dari ukuran 44 x 44 mm, dan juga ukuran 58 x 58 mm. Untuk awal pesanan muncul dari para guru dan staf TU, kedepannya link atau rekanan dari siswa-siswi multimedialah sehingga usaha merchandize ini bisa terus meluas dan maju, dan juga ragam pin maupun ragam perniknya semakin banyak dan semakin berkembang baik secara profesional, amiiinnn... semoga...
Hari Sabtu pun tiba, hari terakhir kelas X melaksanakan PTS (Penilaian Tengah Semester) dulunya UTS... Lucu juga dunia pendidikan kita ini senang banget dengan gonta-ganti istilah padahal kegiatannya siy sama saja. Ganjen ya!... Ok, balik lagi ke cerita... Akhirnya disela-sela menjadi pengawas coba kembali mengontak percetakan untuk memastikan proses cetak dan kedatangan cetakan. Katanya sudah selesai dicetak dan akan dikirim melalui bis jurusan Cirebon Merak, wow... Ini artinya deg-degan menunggu kiriman datang dengan resiko bis tersebut bablas sampai Merak kalau awak bisnya lupa, mungkiiin... Wah, cukup tidak nyaman menantikannya. Maklum saya dulunya adalah penumpang sejati bis, jadi tahu kinerja awak bis Cirebon... Memang enggak enak menunggu, tapi itulah warna-warni kehidupan. Untung sekarang zaman multimedia, jadi ya komunikasi sms dan telepon dengan awak bis terus dijaga, tentunya dapat info kontaknya dari percetakan. Walau jarak Cirebon tidak jauh kalau naik sepeda motor tidak akan sampai satu jam... Dengan bis bisa jadi berjam-jam, maklum banyak ngetem mencari penumpang atau sewa untuk istilah di sini... Beberapa kali bis dari perusahaan yang sama lewat bikin was-was. Kadang saya telepon, takut bis tersebut bablas... Dan akhirnya ada telepon dari awak bis bahwa mereka sudah sampai pasar Tulungagung, Kertasemaya, langsung deh saya nongkrong di depan toko saya. Dan akhirnya muncul juga bisnya, berhenti, dan dua kondekturnya mengeluarkan dua dus yang dilapisi plastik dari bagasi samping... Alhamdulillah, penantian pun berakhir, 100% proyek brosur PPDB SMK Teladan untuk tahun 2017 tiba. Karena selebaran atau flyer, yang juga disebut surat edaran, atau leaflet, merupakan bentuk iklan kertas ditujukan untuk distribusi yang luas didistribusikan ke target sasaran yang dituju dan dapat digunakan oleh individu, perusahaan, atau organisasi untuk mempromosikan barang atau jasa. Semoga tahun 2017 ini peserta didik SMK Teladan Kertasemaya semakin banyak siswanya, terutama untuk jurusan multimedia yang akan dipenuhi oleh kegiatan-kegiatan seru... Diantaranya bakal ada Bioskop 47... Apaan tuh? Nanti saja ceritanya, sabar ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar