|
Insya Allah, ketiga kalinya bisa beli mesin cetak ya... Amiiin... |
Pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017 untuk kedua kalinya saya berkunjung ke FGD, tapi kali ini saya datang dari Indramayu sebagai pengunjung dari SMK Teladan Kertasemaya. Berangkat sehabis sholat Jumat dengan menaiki bis jurusan Merak dan turun di Slipi Jaya, sedikit bernostalgia di tempat makan favorit waktu tinggal di Kelapa Dua, atau sepanjang jalan Panjang yang kemudian menginap di daerah Serpong, Tangerang. Dan keesokan harinya berangkat dari Serpong dengan menggunakan busway dan turun di tol Kebon Jeruk, sempat mampir di Permata Hijau untuk beberapa keperluan, dan akhirnya dengan taxi menuju JCC Senayan untuk mengunjungi FGD Expo...
|
Banyak merek ternama memamerkan beragam jenis mesin cetaknya |
Dulu, waktu pertama kali ke FGD sempat bertemu teman sewaktu kuliah, dan mendengar beberapa dosen juga mengunjungi FGD... Kini, dengan waktu yang sempit karena harus kembali dengan kereta dan sampai di Kertasemaya kalau bisa jam 7 sore, ditambah karena ingin menonton timnas yang mau bertanding... Jadilah di FGD Expo tidak bisa berlama-lama, mungkin hanya sekitar 3 jaman saja... Sampai jam 9an sempat mengantri di tempat register online... Kalau bayar tiket sekitar lima puluh ribu rupiah, tapi dengan register online... ya gratisss, dua kali berkunjung selalu gratis... Alhamdulillah... Tapi, selalu saja antrian di Indonesia selalu ada jalur kreatifnya... Orang-orang tertentu bisa lebih cepat mendapatkan tiket masuk gratis lebih cepat dari antrian... Jadi budaya antri memang terlau fleksibel di sini, ya begitulah hehehe... Tapi untuk regsitrasi onlinenya walau ngantri bisa terbilang cepat, karena hasil print sebagai bukti tinggal discan barcodenya oleh panitia, langsung dalam hitungan detik bisa tercetak... Bukti teknologi cetak memang selalu berkembang.
|
Selalu bertanya sama dengan belajar! |
Saat itu ada dua pameran yang berlangsung, salah satunya pameran wedding... Tapi saya hanya tertarik dengan FGDnya saja xixixi... Ya karena selain mengajar di Multimedia yang di dalamnya ada pelajaran Desain Grafis Percetakan ya harus diupdate dengan mengunjungi pameran ini. Pengunjung yang paling terlihat antusias tentu saja para pelajar dari salah satu sekolah SMK Grafika, terutama yang ada di Jakarta... Tapi saya sendiri juga gak mau kalah antusias, karena saya ingin sekali mempunyai beberapa mesin cetak. Mesin cetak yang ada di pameran bersekala sedang dan besar... Jadi jangan harap ada mesin cetak kecil, minimal lebih dari ukuran A3. Dan harga terendahnya sekitar 25 jutaan... kebanyakan dengan harga ratusan juta, sampai milyaran rupiah... Waaah, begitulah dunia cetak... Butuh biaya besar, tapi tetap menjajikan sebagai usaha... Dari mesin cetak sepanduk, kaos, topi, poster, tekstil, printer 3D, dan printer laser yang bisa print dengan bahan kaca, besi, kayu, dan sebagainya... Kalau berkunjung ke sana pasti ngiler... terkagum-kagum... dari mulai ukuran mesin yang sangat jumbo, sampai hasil cetaknya yang menakjubkan...
|
Minimal bawa brosurnya hehehe... |
Bagaimana dengan perkembangan dunia cetak di Indramayu? Percetakan di Indramayu masih tersebar di beberapa titik, tidak seperti di Cirebon yang punya sentra di sekitar jalan Kanggraksan. Percetakan di Indramayu bisa dibilang belum banyak... Artinya... Masih berpeluang besar, apalagi kalau wisata dan lingkungkan di Indramayu semakin maju... Tetap terjaga keasriannya, dan terpelihara dengan baik... Saya yakin industri kreatif Indramayu yang di dalamnya ada desain grafis serta percetakan bisa maju seiring dengan perkembangan wisatanya. Amiiin... Semangart 47!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar